dan kembali bersajak

“Apa yang harus dibuncahkan pagi ini? Rindu itu telah surut. Seperti angin yang tak juga mendenging, di tengah hari, di kala panas menyergap seluruh muka bumi.
Tapi gelora-gelora membahana. Mengambilalih semua mayapada.”

Hanya itu sepotong sajak yang tergubah pagi ini. Di sela-sela kerja yang membuat kepala nod-nodan. Di selempitan-selempitan otak yang sudah dipenuhi agenda, tuntutan dan deadlen! Begini-begini aku masih sok ngarang sajak. Gimana lagi? Wong sajak itu juga perlu dicairkan, biar nggak terlalu memenuhi otak; biar tidak nggembuleng di dalam jiwa. Kata orang, kentut yang paling bau adalah kentut yang nggembuleng!

Makanya, biar ide-ide itu nggembuleng dulu. Bicaus, bulan ini khusus untuk merapikan agenda-agenda yang berserakan. Di keranjang.

No comments: