Win

Win adalah orang kecil. tubuhnya kecil. perutnya kecil. dan makanan yang ia makan tentu saja kecil. ia mempunyai anak yang masih kecil, dari pernikahannya dengan suami yang juga orang kecil.
ketika angin buruk perekonomian menerpa,suaminya tak berdaya. dulu, ia masih bisa nyangoni anaknya dengan gaji 200 ribu perbulan, hasil kerja kepada babah Koh. namun, apa daya, babah Koh bangkrut. dan harga yang melambung membuat keluarga itu berperut kembung...
tiba-tiba saja, ada orang-orang kota yang pintar-pintar berputar di desanya. menawarkan bisnis "kaya mendadak", semacam MLM.
"Beli produk seharga 6 juta, kamu akan mendapat kompensasi 250 ribu per tiga bulan. Lalu kamu rekrut bawahan kanan dan bawahan kiri. Sudah, selanjutnya tinggal ongkang-ongkang. Kamu cuma membimbing bawahanmu untuk dapat bawahan lagi yang akan belii produk sebesar 6 juta. Sesudah itu, kamu duduk aja di rumah. Nunggu gaji dari negeri jauh sana..."
Win terpana. Benar nggak ni orang...
"Eh, kamu nggak percaya? Buktinya, kamu kenal pak anu?"
"Ya."
"Kamu tahu kan, dia tiba-tiba menjadi kaya dua tahun ini?"
"Ya. dulu memang kere. tapi sekarang sudah kaya."
"Itulah! tanya sendiri jika gak percaya. Dan lagi, bisnis ini halal dan sah. Halal karena ada tanda tangan ketua ormas islam..." orang kota itu menunjukkan fotokopi akta. "Juga ada cap dari instansi pemerintah. dari bupati sampai presiden..." dan orang kota itu membuka akta halaman selanjutnya.
WIn manggut-manggut.
Dengan modal jual sawah warisan, dibelinya dua buah produk. 12 juta, yang satu atas namanya, yang lain atas nama suaminya. Lalu mereka mulai keliling kampung. mencari bawahan.
Tapi apa daya, semua usaha terbentur pada biaya. Orang-orang nggak punya uang....

(bersambung)

No comments: